Larangan Ekspor Amerika Picu Gejolak Harga RTX 4090 di Tiongkok
Dalam kabar yang mengejutkan, larangan pengiriman chip semikonduktor dari Amerika Serikat ke Tiongkok telah menciptakan gejolak besar pada harga kartu grafis di negara tersebut.
Bahkan, RTX 4090, yang tadinya bisa dibilang mahal, sekarang harganya melonjak dua kali lipat. Tapi, apa sebenarnya yang terjadi?
Bagi mereka yang selalu mengikuti berita terbaru di dunia teknologi, pasti sudah tahu bahwa Amerika saat ini memberlakukan pembatasan ekspor, terutama untuk kartu grafis bertenaga tinggi seperti NVIDIA H800 dan RTX 4090.
Menurut laporan dari VideoCardz, larangan ekspor Amerika ini telah menciptakan kekacauan di berbagai platform e-commerce di Tiongkok.
Bahkan, banyak penjual yang harus menghapus kartu grafis tersebut dari daftar penjualan karena kelangkaannya yang semakin parah.
Ini semua berdasarkan regulasi yang tertulis dalam dokumen U.S ECCN 3A090.
Di sana disebutkan bahwa bandwidth kartu grafis tidak boleh melebihi 600 GB/s, dan daya komputasi keseluruhan juga tidak boleh melebihi 4.800 TOPS.
Nah, RTX 4090, dengan kemampuannya yang luar biasa, secara otomatis tidak dapat diekspor.
Dampaknya harga RTX 4090 di Tiongkok yang semula sekitar 28 juta Rupiah, kini melonjak hingga mencapai angka 50 juta Rupiah.
Bahkan, beberapa laporan menyebutkan bahwa harganya bahkan bisa naik hingga empat kali lipat, mencapai kisaran 100 juta Rupiah!
Dan inilah yang mengejutkan: menurut VideoCardz, Tiongkok bukan satu-satunya yang terkena dampak larangan ekspor Amerika.
Setidaknya 48 negara lain juga merasakan efeknya, yang berarti kenaikan harga RTX 4090 melanda lebih luas. Beruntungnya, Indonesia tidak termasuk dalam daftar tersebut.
Maka dari itu, gamer di seluruh dunia kini berlomba untuk mendapatkan RTX 4080.
Selain harganya yang lebih terjangkau, performanya juga sudah lebih dari cukup untuk menjalankan game dan aplikasi masa kini.