Overwatch League Semakin Suram, Apakah Akan Dibubarkan?
Setelah enam tahun berjalan, Overwatch League (OWL) menghadapi ancaman serius yang bisa mengakhiri eksistensinya.
Liga esports yang didirikan oleh Blizzard pada tahun 2017 ini saat ini berada dalam situasi genting. Industri esports sendang mengalami masa-masa sulit dan OWL tidak bisa menghindari dampaknya.
Selama beberapa tahun terakhir, OWL telah kehilangan popularitasnya, tidak mampu mencapai tingkat penonton yang pernah diraih pada awal peluncurannya.
Beberapa faktor telah ikut serta dalam menjerumuskan OWL ke dalam krisis ini, termasuk kesepakatan kontroversial dengan YouTube.
Kemudian, juga terjadi krisis kesehatan global dan pembatasan perjalanan tahun 2020, serta tuduhan pelecehan yang melibatkan Activision Blizzard.
Penurunan penonton dalam OWL sangat signifikan, seperti yang terlihat pada kualifikasi tahap musim semi tahun 2023 yang baru-baru ini hanya mencapai puncak 118.213 penonton, dengan rata-rata 55.357 penonton per pertandingan.
Ini adalah penurunan yang drastis dibandingkan dengan musim pertama yang mencapai puncak 437.000 penonton dan rata-rata 140.627 penonton.
Dengan masa depan yang tidak pasti dan akuisisi oleh Microsoft, OWL berada pada posisi yang serba tak pasti.
Pada awal tahun ini, tim Chengdu Hunters bahkan memutuskan untuk meninggalkan OWL sehingga mengurangi jumlah tim menjadi hanya 19.
Tampaknya ada kemungkinan akan ada lebih banyak tim yang akan menyusul jejak Hunters.
Namun, meskipun OWL mungkin akan menghilang setelah musim 2023 berakhir, bukan berarti esports Overwatch akan lenyap.
Sean Miller, Kepala Overwatch League, menekankan dalam wawancara pada tanggal 5 Mei bahwa perusahaan tetap akan mendukung ekosistem esports untuk game ini dengan tegas menyatakan, “Esports Overwatch tidak akan pergi begitu saja.”
Pada tanggal 19 Juli, Miller kembali mengulangi komitmennya, mengatakan kepada The Verge bahwa Activision Blizzard “sedang membangun kembali panggung global yang memprioritaskan pemain dan penggemar.”
Perusahaan juga dapat bekerja sama dengan penyelenggara turnamen pihak ketiga untuk mengadakan sirkuit dan kompetisi Overwatch yang berbeda.
Salah satu contoh liga yang dapat menjadi model adalah Overwatch Apex, sebuah seri turnamen yang diselenggarakan di Korea Selatan oleh saluran TV kabel OnGameNet (OGN) antara tahun 2016 dan 2017.
Pada tanggal 6 September, ada laporan bahwa Overwatch League telah memulai pembicaraan dengan penyelenggara turnamen pihak ketiga tentang masa depan esports Overwatch.
Liga ini dikabarkan telah berbicara dengan ESL FACEIT Group tentang kemungkinan menjalankan sirkuit di Eropa dan Amerika Utara.
Meskipun detail tentang apakah EFG akan menyelenggarakan kompetisi ini atau hanya bertindak sebagai penyedia layanan produksi masih belum jelas.
Dengan begitu, masa depan Overwatch League masih terus menjadi tanda tanya, apakah akan berakhir atau menemukan cara baru untuk bertahan.